The Importance of Being a People Person in Software Engineering Projects

Fernando Nathaniel Sutanto
5 min readMay 16, 2024

--

Dalam dunia pengembangan perangkat lunak, suksesnya sebuah proyek tidak hanya ditentukan oleh kualitas kode atau teknologi yang digunakan, tetapi juga oleh kemampuan tim dalam bekerja sama dan berkolaborasi. Perlu diingat dalam pengembangan proyek perangkat lunak, dibutuhkan banyak individual untuk bekerja sama mencapai tujuan. Maka dari itu dibutuhkan orang-orang yang mementingkan kepentingan tim terlebih dahulu. People management menjadi faktor kunci dalam memastikan bahwa tim dapat bekerja secara efektif dan efisien. Artikel ini akan membahas peran penting manajemen manusia dalam membangun tim yang dinamis dalam proyek perangkat lunak.

  1. Mengenal Tim yang Dinamis:
  • Sebuah tim yang dinamis tidak hanya terdiri dari individu yang ahli dalam bidangnya, tetapi juga memiliki kemampuan untuk bekerja sama secara harmonis.
  • Tim yang dinamis mampu menghadapi tantangan dengan cepat beradaptasi, memecahkan masalah secara kreatif, dan tetap produktif dalam situasi sulit.
contoh kerja sama

Dalam bekerja di tim, walau mengerjakan proyek perangkat lunak yang task nya sudah dibuat sebisa mungkin agar tidak ada dependensi, tetap saja pasti ada task yang beririsan yang dibutuhkan orang dengan kemampuan bekerja sama yang baik (People Person). Chat di atas adalah contoh bagaimana berkomunikasi kepada anggota lain yang membutuhkan informasi terhadap pekerjaan kita.

2. Pentingnya Manajemen Manusia dalam Tim:

  • Manajemen manusia melibatkan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan, motivasi, dan kekuatan individu dalam tim.
  • Seorang pemimpin yang baik harus mampu memotivasi anggota tim, membangun hubungan yang baik, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.
memberi semangat satu sama lain

Memberi semangat satu sama lain terkadang dianggap sepele. Namun ini adalah salah satu hal yang penting karena mengingatkan anggota bahwa “You’ll Never Walk One”. Jikalau merasa dirinya sedang down dan kesulitan, selalu ingatlah bahwa semua orang merasakan yang sama maka dari itu kita bisa sambil sharing dan koordinasi agar masalah bisa diselesaikan.

3. Membangun Hubungan dan Motivasi:

  • Selain mengenali masing-masing anggota, membangun hubungan yang kuat antar anggota tim juga tanggung jawab pemimpin.
  • Membangun hubungan bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti apresiasi hal-hal kecil yang dilakukan anggota tim.
  • Dengan memahami kebutuhan dan keinginan masing-masing individu, seorang pemimpin dapat menciptakan motivasi yang tinggi dalam tim
Apresiasi

Dengan mengucapkan kata sesederhana “terima kasih” itu membuat kita merasa menjadi bagian dalam tim dan merasa diterima. Dan itu sangat baik untuk hubungan tim kedepannya

4. Evaluasi Tim secara Rutin:

  • Evaluasi rutin diperlukan untuk memastikan bahwa tim tetap berada pada jalur yang benar.
  • Dengan melakukan evaluasi secara berkala, tim dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
  • Selain itu evaluasi tim juga dapat mempererat hubungan antar anggota tim dengan cara mengapresiasi pekerjaan masing-masing anggota tim.
Evaluasi tim

Dengan adanya Sprint Retrospective, ini menjadi lingkungan yang aman untuk memberi evaluasi terhadap apa yang masih kurang benar. Dibutuhkan perasaan yang sama dari setiap anggota yaitu rendah hati dan ingin maju bersama.

5. Inovasi dalam Manajemen Manusia:

  • Selain memastikan produktivitas tim, inovasi dalam manajemen manusia juga penting.
  • Pemimpin harus terbuka terhadap ide-ide baru dan terobosan yang dapat meningkatkan kinerja tim dan menghasilkan produk yang lebih baik.
  • Dengan mudahnya berpendapat dalam tim, ini membuat anggota-anggota tim semakin merasa dihargai di dalam tim karena turut berperan untuk memperbagus proyek bukan hanya mengerjakan apa yang disuruh saja.
Menciptakan lingkungan yang ramah akan ide-ide

Sudah sepantasnya bahwa setiap anggota tim juga bagian yang penting dari tim tidak hanya pemimpin dan para stakeholders, maka dari itu ide-ide dari anggota juga dibutuhkan karena pastinya setiap developer punya cara berpikir yang berbeda dari stakeholders dan ini sangat dibutuhkan untuk mendapat ide dari banyak cara berpikir.

Lalu saya akan menjelaskan lagi khusus mengenai evaluasi kerja tim. Karena bagian ini lah yang terpenting untuk tim bisa secara konsisten berkembang dari waktu ke waktu.

Pertama, harus disadari dulu agar proses evaluasi kerja dapat bekerja dengan baik, environment yang dibangun oleh tim dari waktu ke waktu harus didasari oleh prinsip saling terbuka tidak boleh didasari oleh prinsip takut atasan/takut teman.

Untuk membangun tim yang saling terbuka dan tidak didasari oleh rasa takut terhadap atasan atau rekan kerja, penting untuk mendorong komunikasi terbuka dan transparan, di mana pemimpin menjadi teladan dalam mendengarkan aktif dan memberikan umpan balik konstruktif. Lingkungan yang aman secara psikologis harus diciptakan sehingga anggota tim merasa nyaman mengambil risiko dan berbagi ide tanpa takut dihukum. Pengakuan dan penghargaan terhadap kontribusi positif, pelatihan keterampilan interpersonal, serta pertemuan rutin untuk mendiskusikan tantangan dan kemajuan, juga sangat penting untuk memastikan bahwa semua suara didengar dan dihargai.

Lalu balik ke evaluasi kerja tim, dari sprint retrospective dan sprint review harus dihasilkan beberapa poin penting baik itu mengenai teamwork atau mengenai fitur yang dirasa masih kurang maksimal. Jikalau waktu cukup, pada sprint retrospective tersebut, bsia sudah dihasilkan solusi dari hal yang dirasa masih kurang tersebut. Jika masih belum, diperlukan 1 meeting tambahan sebelum sprint planning selanjutnya dimulai untuk membahas perlu diapakan masalah ini utamanya mengenai fitur/issue yang kurang maksimal. Contoh yang sudah pernah kami lakukan adalah demikian.

Pada saat akhir sprint 3, kami mendapatkan evaluasi mengenai activity event yang sebaiknya dikembangkan menjadi minigame sesungguhnya dibanding hanya animasi semata. Karena pada sprint retrospective 3 masih belum ditemukan hasil dari meeting tersebut, akhirnya kami membuat meeting tambahan untuk finalisasi minigame sebelum sprint 4 dimulai. Meeting berlangsung kira-kira 90 menit, di situ kami saling memberi ide mengenai minigame yang menarik dan bermakna bagi user. Beruntungnya environment kelompok kami sudah sangat baik jadi meeting berjalan dengan baik dan berbobot. Kami saling bertukar ide dan membahas satu persatu ide yang dikemukakan. Pada akhirnya, minigame berhasil difinalisasi sebelum sprint 4 dimulai sehingga pada sprint planning 4 sudah bisa fokus dalam pembagian tugas saja.

Lalu untuk cerita mengenai kinerja tim yang kurang maksimal juga, pernah kami bahas di sela-sela pergantian sprint. Dibutuhkan keterbukaan dan sifat saling menerima pada tahap ini. Contoh yang pernah kami lakukan adalah, kurangnya komunikasi selama sprint berlangsung. Dan itu kami akui ketika sprint retrospective. Akhirnya kami berdiskusi dan diputuskan dibutuhkan weekly progress asynchronous, agar setidaknya ada diskusi dan saling membagikan 3P (Plan, Progress, Problem).

Kesimpulan, manajemen manusia adalah inti dari pembangunan tim yang dinamis dalam proyek software engineering. Dengan memahami pentingnya hubungan antar individu, motivasi, dan inovasi dalam manajemen manusia, seorang pemimpin dapat membimbing tim menuju kesuksesan dalam menghadapi tantangan yang kompleks dalam pengembangan perangkat lunak.

--

--

No responses yet